Dunia

Menkeu Hadiri Pertemuan G20 Di Saudi Arabia

FAKTAAKTUAL.COM, BATAM – Hari ini Sabtu 22/2/2020, Menteri Keuangan RI menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 – bertempat di Riyadh – ibu kota negara Saudi Arabia.

Sebagai tuan rumah pertemuan ekonomi kelompok G20, Saudi Arabia memiliki profil ekonomi dan fiskal (keuangan negara) yang menarik di pelajari.

Populasi 33.4 juta, saat ini negara Saudi menjalankan Vision 2030 – yaitu Progran reformasi di bidang sosial ekonomi – termasuk peranan perempuan yang semakin ditingkatkan.

Perekonomian Saudi Arabia didominasi oleh minyak, sehingga kinerja ekonomi sangat dipengaruhi oleh naik turunnya harga dan produksi minyak. Maka upaya untuk diversifikasi kegiatan ekonomi untuk tidak tergantung minyak dilakukan.

Menurut data IMF, Pertumbuhan ekonomi Saudi Arabia 2019 adalah 1.9% (sektor minyak tumbuh 0.7% dan non minyak 2.9%). Defisit APBN meningkat dari 5.9% PDB (2018) menjadi 6.5% PDB (2019). Utang pemerintah 24.7% dari PDB.
Tingkat pengangguran untuk warga Saudi mencapai 12.5%, dimana pengangguran perempuan mencapai 32.7%.

Reformasi ekonomi yang sedang dilakukan adalah:
1. menurunkan defisit APBN untuk menjadi seimbang pada tahun 2023.
2. menaikkan penerimaan pajak terutama (PPN).
3. meningkatkan harga BBM secara bertahap, setiap kuartal ada perubahan harga sesuai harga internasional.
4. mengendalikan belanja negara terutama gaji pegawai dan belanja modal yang tidak produktif
5. Meningkatkan transparansi fiskal (belanja dan pendapatan – termasuk data dari perusahaan minyak Aramco)
6. Reformasi pasar tenaga kerja, dengan melakukan mandatori rekrutmen untuk pekerja Saudi (Saudization) dalam rangka menurunkan pengangguran. Selama ini Saudi sangat tergantung kepada pekerja ekspatriat (TKA), setiap warga negara asing dipungut biaya tinggal di Saudi.
7. Penyediaan transport khusus untuk perempuan dan program penitipan anak (childcare) untuk mendukung partisipasi kerja perempuan Saudi.
8. Bantuan untuk usaha kecil diberikan dengan pemberian pinjaman bank dan peningkatan akses pembiayaan.

Setiap negara anggota G20 menghadapi tantangan ekonomi global yang melemah, ditambah resiko perang dagang, munculnya corona virus dan gejolak geopolitik. Semua negara harus melakukan reformasi ekonomi. Yang tidak mampu dan tidak mau berubah -akan tertinggal dalam mencapai kemajuan. Sumber: Ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan RI.

Redaksi.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker