FAKTAAKTUAL.COM, SURABAYA – Pada acara misa Pagi diGereja Santa Maria Surabaya, Minggu 13/5/2018 Sekitar Pukul 7.30 pagi, seseorang dicurigai melintas didepan gereja dengan mengendarai sepeda motor. Saat itu semua jemaat sudah bersiap-siap untuk melakukan acara misa didalam Gereja.
Seorang Bapak muda sebagai jemaat Gereja santa Maria bernama Bayu yang bertugas sebagai Kondaktor atau Dirijen pemimpin Koor, mendekati tersangka terduga pelaku Bom, lalu Bayu mencela dan melarang sertan mengusir pelaku Bom masuk kedalam gereja, dengan tiba-tiba diluar pagar Gereja Terdengar ledakan Bom yang sangat keras, ternyata Bayu menarik motor pelaku sambil beradu mulut sampai keluar dari lokasi teras Gereja. Nyawa Bayu pun melayang seketika bersama ledakan Bom diluar Pagar Gereja Santa Maria Surabaya.
Sebuah perjuangan yang patut diapresiasi, Begitu banyak pengguna facebook maupun umat Kristen yang bersimpati atas pengorbanannya. seperti yang ditulis oleh jemaat Gereja diakun facebooknya,
“SELAMAT JALAN SAUDARAKU BAYU…. SAYA TIDAK MENGENALMU, KELUARGAMU, ISTERIMU DAN ANAKMU… HARI INI ENGKAU MENJADI PENEBUS UMAT SEGEREJA SANTA MARIA TAK BERCELA…. JIKA SAJA ENGKAU TAK MENGHADANG SI PELAKU BOM…PASTI GEREJA SMTB HANCUR…..TABERNAKEL HANCUR DAN UMAT SATU GEREJA MENJADI KORBAN KEBIADABAN KAUM TERORIS.
ENGKAU MARTIR JAMAN SEKARANG YANG RELA MEMBERI NYAWAMU UNTUK SESAMAMU DAN UNTUK TUHANMU… SELAMAT JALAN SAUDARAKU, AKTIVIS, DIREJEN GEREJA SMTB.
KEPADA YANG MULIA BAPAK USKUP SURABAYA…. KIRANYA NAMA SAUDARA BAYU INI BOLEH DI ABADIKAN MENJADI NAMA GEREJA DI KOTA SURABAYA.
SELAMAT JALAN SAUDARAKU…. ENGKAU PASTI BAHAGIA DI RUMAH ABADI KITA DI SURGA…. SANTA MARIA YANG TAK BERCELA KINI MENGHAPUS SEMUA CACAT CELAHMU.
BAHAGIALAH DALAM PERJAMUAN ABADI BERSAMA YESUS YANG ENGKAU KASIHI DAN MENGASIHIMU. RIP”.
Semoga arwah dan perjuangan oleh Bapak Bayu menjadi ukiran sejarah perjuangan melawan teroris yang tidak punya Agama dan tidak Punya Bapak dan Ibu yang jelas. Semua Agama maupun penduduk Indonesia mengutuk keras atas tindakan keji para teroris yang menyerang 3 Gereja Di Surabaya. Para teroris dianggap tidak punya Agama, tidak punya Bapak dan ibu yang menuntunnya kejalan yang benar, Tidak punya Budaya dan adat, tidak punya status jelas di Indonesia dan segala tuduhan ‘Hina’ kepada para teroris yang bertindak melebihi lusifer atau iblis. (gp).
Redaksi.
