Pendidikan

Ditolak Oleh SMKN 1, Anak Terancam Putus Sekolah

FAKTAAKTUAL.COM, BATAM – Semakin getir dan pahitnya penderitaan Masyarakat dikepemimpinan Rudi sebagai Wali Kota Batam saat ini. Kenapa tidak, hampir semua sekolah di Batam bermasalah hingga sampai OTT dan penjara. Anggota DPRD Batam melalui Komisi IV pun terkesan tidak bekerja dengan adanya fenomena terkait PPDB disekolah.

Orang tua sudah pasti menginginkan hal yang terbaik buat anak – anaknya, tetapi semua itu tidak terlepas dari kondisi ekonomi dan kehidupan yang selalu pada garis kemiskinan sehingga tidak mampu menyekolahkan anak – anaknya disekolah swasta.

Sementara di sisi lain prestasi yang raih oleh anak di sekolah tidak mendukung dengan keadaan orang tua yang hidup nya serba tidak mampu/miskin sehingga sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) membuat mereka kalah bersaing dengan anak pejabat maupun anak pengusaha di Kota Batam.

Salah satu orang tua murid menuturkan pada media Demi Masa.co.id (Amjoi group) bahwa awalnya dirinya mendaftarkan anak saya di SMKN I Batu Aji dengan prosedur sesuai ketentuan dari pihak sekolah dan kebetulan alamat rumah/domisili tidak jauh dari sekolah tersebut.

“Keluar pengumuman nama anak saya tidak muncul/tidak lulus melalui julur online, lalu saya kembali lagi mendaftar melalui offline atau langsung kesekolah tersebut, tetap juga ditolak masuk  di SMKN I Batu Aji, sehingga anak saya terancam putus sekolah karena ketidaksanggupan biaya di sekolah swasta”. kata ibu lagi.

Ibu ini menambahkan, mungkin karena saya tidak ada beking, padahal informasi yang saya dapat banyak orang tua telah menitibkan anak – anak nya kepada oknum DPRD maupun pejabat Dinas pendidikan Propinsi Kepulauan Riau untuk memasukan siswa di SMKN I Batu Aji, ungkapnya dengan nada kesal.

“Sampai saat ini saya masih berharap semoga ada anggota DPRD Provinsi Kepri maupun pejabat dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri yang bersedia membantu anak saya mendaftarkan di SMKN I Batu Aji” pintanya pada Amjoi group.

Perjuangan seorang janda untuk menyambung hidup terpaksa harus berjualan di pinggir jalan setiap hari, semuanya dilakukan demi memperjuangkan anak-anaknya hingga bisa sekolah. Namun apakah “mata” sang penguasa tidak mampu melihat lagi? Semoga maslah ibu ini segera mendapatkan solusi.AMJOI GROUP.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker