FAKTAAKTUAL.COM, SAMOSIR – Begitu susahnya Presiden RI mau mengorbitkan Danau Toba sebagai wisata Dunia, hingga gelontorkan anggaran Triliun Rupiah untuk bangun infrastruktur menuju Danau Toba, malah Gubernur Sumatera Utara sebut tidak Bermanfaat “Pesta danau Toba yang dilaksanakan sekali dalam Satu tahun ini”.
Statement Gubernur ini, justru memicu “tidak enak Hati” bagi masyarakat sekeliling Danau Toba, karena pada dasarnya pesta tersebut adalah “adat hakiki” suku yang ada disana, tanpa ikut campur pemerintah sebelumnya.
Rakyat diseputaran Danau Toba bertanya, ada apa dengan Gubernur Sumut? 
Begitu juga Bupati Samosir juga Protes Keras Gubernur Edy Ranayadi yang menyebut Festival Danau Toba Tak Bermanfaat (Medanbisnisdaily.Com-Medan) . Rapidin Simbolon memprotes keras dan tidak setuju disebut tidak Bermanfaat. Festival Danau Toba (FDT) tidak bermanfaat, Menurutnya, FDT tetap ada manfaatnya meski kurang maksimal. Hal itu terjadi karena penanganannya yang kurang profesional.
“Dengan segala hormat, kepada Pak Gubernur kurang tepat kalau Pak Gubernur menyatakan bahwa FDT tidak ada manfaatnya. Menurut kami FDT sangat bermanfaat karena sudah dibarengi adat tradisi kami, kalau disebut kurang maksimal, itu mungkin karena penanganannya kurang disentuh oleh Provinsi maupun pusat sehingga terkesan kurang profesional, dan tidak membumi,” kata Rapidin yang dikonfirmasi Medanbisnisdaily.Com dan media lainnya, Minggu 12/1/2020.
Rapidin menyarankan ke depannya pelaksanaan FDT dipercayakan kepada pemerintah Profinsi atau pusat maupun kepada event organizer (EO) yang profesional sehingga gaung FDT bisa mendunia serta mendatangkan devisa negara.
Berbagai tanggapan dari masyarakat, pada umumnya mempertanyakan kebijakan Gubernur yang tidak berpihak kepada kemajuan daerahnya, dimana seharusnya Gubernur mendorong masyarakat untuk dapat meramaikan FDT sebagai icon Dunia pariwisata di Sumatera Utara.
Semoga tidak berefek buruk bagi masyarakat dan tetap dalam kedamaian.
Redaksi.
