Peristiwa

Pencarian Korban Terus Dilakukan Tim SAR

Pencarian korban tarbrakan kapal MT Kartika Segara dan JBB De Rong  terus dilakukan. Hingga hari kedua,  sebanyak 9 korban telah ditemukan, 7 orang selamat,  2 orang lainnya meninggal dunia. Pencarian terus dilakukan untuk mencari 3 orang awak kapal JBB De Rong yang hilang.

FAKTAAKTUAL.COM, BATAM – Memasuki harus kedua pasca tabrakan, proses pencarian korban terus dilakukan. Tim SAR yang dipimpin oleh  SAR Mission Coordinator (SMC) Tanjung Pinang terus mencari korban tabrakan  Kapal MT Kartika Segara berbendera Indonesia dan JBB De Rong 19 berbendera Dominika.

Proses penyisiran dilakukan tim SAR dengan menggunakan perahu karet milik Basarnas Tanjung Pinang.Didampingi awak media Tim penyelamat yang terdiri dari tiga kru penyelam melakukan pencarian 3 awak kapal JBB De Rong yang masih belum ditemukan hingga kamis (14/09/2017).

Kepala Basarnas Tanjung Pinang, Djunaidi mengatakan, sebanyak dari  12 korban kru kapal keruk pasir JBB De Rong 19 berbendera Dominika, sebanyak 7 orang telah di selamatkan dan di evakuasi oleh tim Coast Guard Singapura. 2 orang ditemukan setelahnya dalam keadaan tidak bernyawa. Kedua jenazah tersebut ditemukan di dalam kabin kapal De Rong yang mengalami kerusakan di bagian buritan (Terbalik) akibat mengalami kebocoran.

“Dari koordinasi yang di sampaikan RCC Singapura dari lima korban yang hilang, ditemukan 2 orang korban dalam keadaan meninggal dunia di temukan di dalam kapal JBB De Rong 19 pada pukul 13.04 LT dan di evakuasi  ke Police Coast Guard Singapura, “ jelas Djunaidi

Tim penyelamat dari Tanjung Pinang terus melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Coast Guard dalam melakukan pencarian korban. Dari pantuan dilapangan beberapa kapal Coast Guard milik Singapura nampak terus melakukan penyisiran di perbatasan perairan Indonesia dan Singapura.

“Saat ini kami dari Tim SAR masih menunggu arahan dan informasi selanjutnya, baik dari pusat maupun dari negara Singapura, dan posisi kami saat ini hanya sebatas standby dan memantau serta membantu melakukan penyisiran di perairan di seputaran TKP, “ lanjut Djunaidi.

Sebelumnya, rabu (13/09/2017), terjadi kejadian tabrakan yang dialami kedua kapal tersebut pada pukul pukul 00.48 LT,di pos koordinat 01 11.12N-103 49.50E atau 1.9 NM Tenggara P. Sebarok Selat Singapura atau 3000 yds dari batas wilayah RI-Sin atau 1.8 TL Krg Banteng.

Editor ;Gamal.P.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker