Nasional

Sri Mulyani “Tak Ingin Polisi Cari Uang Dijalan”, Anggarannya Sudah Besar

Polri merupakan satu dari tiga Kementerian dan Lembaga yang mendapatkan anggaran terbesar.

Photo : Sri Mulyani Dalam Rangka Penentuan Anggaran APBN 2018 Mendatang. KATADATA
Photo : Sri Mulyani Dalam Rangka Penentuan Anggaran APBN 2018 Mendatang. KATADATA

FAKTAAKTUAL.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah memberikan alokasi anggaran yang besar untuk operasional Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Ia pun berharap Polri bisa memaksimalkan anggaran tersebut sehingga tidak perlu mencari pendapatan di jalanan.

“Tolong didukung biaya operasional mencukupi sehingga Polri tidak perlu mencari pendapatan di jalanan,” kata Sri Mulyani saat seminar bertema ‘harmonisasi paradigma kebijakan institusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional’ di Auditorium PTIK, Jakarta, Jumat (20/10). (Baca juga: Anggaran Pertahanan Naik Rp 25,5 Triliun untuk Persiapan Pilpres)

 Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, anggaran Polri diusulkan sebesar Rp 77,75 triliun. Namun, dalam proses pembahasan dengan DPR, anggarannya telah mengalami kenaikan. Dalam catatan Katadata, ada tambahan anggaran untuk pertahanan sebesar Rp 25,5 triliun. Anggaran tersebut juga ada yang dialokasikan untuk Polri.

Menurut Sri Mulyani, Polri merupakan satu dari tiga Kementerian dan Lembaga (K/L) yang mendapatkan anggaran terbesar. “Setiap penerimaan bertambah kami berupaya (menambah anggaran Polri) agar polisi menjadi institusi yang baik,” ujar dia. (Baca juga: Densus Tipikor Dikaji Jokowi, Menpan RB Usul Tak Perlu Lembaga Baru)

Pada kesempatan itu, ia juga meminta Polri turut membantu pemerintah mendukung kegiatan investasi dengan menciptakan keamanan dan kepastian hukum. “Di sini saya bicara dengan para petinggi Kepolisian untuk menciptakan keamanan dan kepastian hukum. Karena mustahil tanpa ada kemananan semua bisa percaya pada Indonesia,” ujarnya. KATADATA.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker