Nasional

Kebohongan Akademik, Karena Masyarakat Gila Gelar?

Photo, kompas TV Pagi terkait kebohongan akademik
Photo, kompas TV Pagi terkait kebohongan akademik

FAKTAAKTUAL.COM, JAKARTA – Penipuan gelar dan prestasi akademik membuat geger publik di Tanah Air. Ya,  klarifikasi Dwi Hartanto, adalah contoh betapa gelar akademik masih menjadi prestise yang mampu menomorduakan kejujuran.(Kompas TV) Senin 9/10.

Dalam perbincangan di program Sapa Indonesia Pagi, Darmaningtyas, pemerhati pendidikan dari UGM melihat, kejadian ini adalah cerminan masyarakat Indonesia yang gila gelar. Segala upaya ditempuh untuk mendapatkan predikat akademik.

Photo, kompas TV Pagi terkait kebohongan akademik
Photo, kompas TV Pagi terkait kebohongan akademik

Hal ini juga marak dilakukan di Tanah Air. Contoh paling sering ditemui adalah penerbitan ijasah palsu. Sejak tahun 1984, saat masih berkuliah di UGM, Darmaningtyas mengaku kasus ijasah palsu sudah pernah terjadi.

Kala itu, seorang dosen sastra di UGM bahkan membuat kebijakan agar calon sarjana tidak perlu membuat skripsi. Apalah arti skripsi jika ternyata memicu ketidakjujuran dan membuka peluang bisnis haram.

Sementara, Prof. Ali Ghufron Mukti, Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti menyatakan, pemerintah sudah membuat kebijakan untuk mengantisipasi ketidakjujuran akademis.

Salah satunya membuat program KKN yang membuka kesempatan aktualisasi bagi lulusan perguruan tinggi. Calon sarjana diberi kesempatan melakukan praktek dan mengejar cita – cita sesuai profesinya, tidak lagi hanya terpaku untuk mengejar kesuksesan dalam bentuk skripsi.

Gelar “Doktor” maupun gelar sarjana lainnya marak ditemui diberbagai kota Indonesia, akan tetapi belum tentu kompetisi skripsi dilakukan dengan benar selama perkuliahan. Terkesan gila gelar hanya sekedar mencari pekerjaan.

Banyak sanjana Indonesia, semakin banyak juga yang pintar, akan tetapi implementasi kesarjanaan tersebut tidak banyak dipraktekkan dilapangan untuk menciptakan lowongan kerja.(gp)

Editor : Gamal. P.

 

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker