Nasional

Terkait Rohingya, Pemerintah Sudah Bergerak Lebih Awal Dengan Turki

FAKTAAKTUAL.COM, JAKARTA —Genosida etnis Rohingya yang terjadi di Distrik Rakhine, Myanmar beberapa hari terahir, telah memancing perhatian dunia. Berbagai kelompok pecinta kemanusiaan di Indonesia pun menyerukan agar pemerintah RI turun tangan secara aktif menghentikan tragedi kemanusaiaan itu.

Cuitan Fahri lewat akun @Fahrihamzah itu mendapatkan respon yang luar biasa. Terhitung hingga Sabtu malam sudah terdapat 1247 retweet, 463 komen tweet, dan mendapatkan likes sebanyak 1214.

Akun @jokowi sendiri belum memberikan tanggapan atas mention yang disampaikan  akun @Fahrihamzah. Namun demikian bukan berarti pemerintah Indonesia sama sekali tak peduli dengan kondisi dan tragedi Rohingya atau cuitan Fahri Hamzah.

Sebaliknya, pemerintah Indonesia sudah berperan jauh sebelum cuitan itu sendiri muncul. Pada Kamis (31/8/2017) Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi menuturkan, dunia internasional mengapresiasi langkah yang diambil Indonesia di Rakhine, Myanmar.

Menlu Retno mengatakan, salah satu negara yang mengapresiasi Indonesia adalah Turki. Apresiasi itu disampaikan saat dirinya melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

“Kemarin pagi saya dapat telepon dari Menlu Turki. Kita bicara mengenai situasi di Rakhine. Dia menyampaikan bahwa dunia melihat dan mengapresiasi Indonesia atas perhatiannya pada Myanmar dan membantu kondisi di sana,” ucap Retno.

“Kerja sama yang sudah kita lakukan dengan Myanmar memang cukup banyak, namun bukan berarti itu cukup. Kita harus lakukan lagi dan lagi,” ujarnya saat peresmian Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), pada hari Kamis (31/8/2017).

Cavusoglu, dalam sebuah konferensi pers di Ankara, telah menyampaikan langsung apresiasi terhadap Indonesia. Menurutnya, Indonesia bersama Malaysia telah memberikan dukungan yang luar biasa pada masyarakat Rohingnya.

“Negara-negara regional memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah. Indonesia dan Malaysia telah memberikan dukungan kepada Muslim Rakhine,” kata Cavusoglu.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada Senin (4/9/2017) juga akan terbang ke Yangon, Myanmar. Kunjungannya kali ini bertujuan untuk mencari penyelesaian konflik Rohingya.  Di Myanmar, Menlu Retno akan menemui pemimpin de-facto Myanmar yang juga penerima nobel perdamaian, Aung San Suu Kyi.

Mantan Sekjen PBB Kofi Annan untuk membahas masalah ini. Ia  menghubungi Retno untuk meminta agar Indonesia mengimplementasikan hasil laporan soal Rohingya dari Annan Advisery Commission. Komisi itu akan  dipimpin langsung oleh Kofi Annan.

“Karena kalau dilihat dari temporary report  yang dikeluarkan pada Agustus yang lalu apa yang dilakukan Indonesia, fit very well dengan rekomendasi yang dikeluarkan komisinya Kofi Annan. Harapan dari Kofi Annan sangat besar sekali bahwa Indonesia dapat membantu mengimplementasikan rekomendasi yang dikeluarkan,” ucap Retno.

Hal ini membuktikan, upaya diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, lewat Menlu Retno Marsudi sudah bagus. Paling tidak sudah mendapat respon dari dunia internasional.

Myanmar adalah sebuah negara yang berdaulat, Indonesia sendiri tidak bisa serta merta mencampuri urusan mereka begitu saja. Namun Indonesia diyakini akan terus membantu secara aktif para pengungsi jika mereka sampai ke daratan Indonesia.

Editor ; Gamal.P

 

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker