Daerah

Warga Bakar Puskesmas Modio, Ada Apa?

FAKTAAKTUAL.COM, JAYAPURA, JUBI – Sejumlah warga nekat membakar Puskesmas Modio, Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai, Senin 11/6/2018. Aksi ini dipicu kekesalan warga yang menganggap puskesmas tak bertanggung jawab karena tidak adanya petugas yang siap melayani warga. Ketidaksiapan petugas ini menurut salah seorang tokoh pemuda Dogiyai, Musa Boma, sudah berlangsung selama enam bulan terakhir.

Diceritakan Musa, aksi pembakaran gedung puskesmas ini bermula pada Senin 11/6/2018 malam sekira pukul 20.00 WP, pasien yang akan melahirkan mendatangi Puskesmas. Namun saat itu Puskesmas dalam keadaan terkunci dan tidak ada satupun petugas yang terlihat. Akibatnya, pasien yang akan melahirkan tersebut akhirnya meninggal dunia.

“Masyarakat Modio membakar Puskesmas itu karena tidak ada petugas satupun di tempat tugas. Ini sudah terjadi sejak dari bulan Januari 2018 hingga pada bulan ini. Hampir tiap hari warga meninggal terus, terutama bayi dan balita,” kata Musa Boma saat dihubungi via telepon selularnya.

Lanjut Musa, ke mana petugas jaga yang seharusnya berada di puskesmas selama 24 jam?. Ia bahkan menyayangkan adanya korban jiwa akibat kelalaian ini. Ia berharap Pemerintah tegas dan memberi peringatan kepada Kepala dan petugas puskesmas.

Puskesmas dibakar massa
Puskesmas dibakar massa

“Petugas puskesmas ini hanya tahu makan gaji buta tanpa menjalankan tugasnya. Kalau kita hitung, pasti ada ratusan anak yang meninggal akibat tak ada petugas yang layani masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Dogiyai, Marselino Tekege mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Salah satunya dengan memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangan sekaligus mencari solusi agar tak ada lagi kejadian serupa.

“Ya, saya dengar itu. Nanti kembali ke Dogiyai kami DPRD akan temui Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Distrik Modio, Kapus lalu kami akan bicarakan untuk mencari solusi terbaik,” katanya, Rabu 13/6/2018.

Disisi lain, Kepala Distrik Mapia Tengah, Engelberth P. Degei mengaku sudah sering kali menyampaikan ke OPD terkait, tentang pelayanan di Puskesmas tersebut, namun belum ada respons yang sesuai dengan harapan warga.

“Ini keluhan masyarakat dari dulu. Padahal, dari Dinas Kesehatan sudah memberi jabatan Kapus (kepala puskesmas) sesuai dengan pangkat dan golongan yang pas. Tapi saya memang menyesal kenapa harus dibakar gedungnya,” ucapnya. (*)

Redaksi.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker