Dana Pendidikan Rp 440 Triliun, Sri Mulyani Sedih Melihat Gedung Sekolah Rusak
Sri Mulyani mengatakan, besarnya anggaran untuk pendidikan pada kenyataannya belum mampu menciptakan ruang kelas yang layak bagi anak anak sekolah di Indonesia. Kondisi ini, Menurutnya, masih sama dengan kondisi 10 tahun lalu padahal jumlah anggaran yang dikucurkan tiap tahun semakin besar.
“Saya sebetulnya melihat tayangan Yappika dan SDN Cipinang 3 Bogor kelas jauh, rasanya agak bergejolak yang saya tahu 10 tahun lalu mengelola anggaran pendidikan sekitar Rp 155 triliun dan tahun ini Rp 440 triliun, Tetapi kita masih melihat sekolah yang kondisinya masih sangat tidak layak dengan kriteria yang kita rencanakan untuk memberi ruang belajar dan mengajar yang baik kepada anak didik di Indonesia,” ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu 2/5/2018.
“Setiap kali saya mendapat tayangan sekolah yang belum layak saya selalu bertanya di mana dan kemana anggaran pendidikan itu digunakan?. Bagaimana penggunaannya dan juga komitmen Pemda untuk juga mengalokasikan 20 persen APBD-nya? Yang seharusnya bisa memulai secara bertahap perbaikan fasilitas belajar mengajar dan tentu juga meningkatkan kesejahteraan guru,” jelasnya.
Data dan laporan yang diterima oleh Menteri keuangan, Hingga kini, ada 200.000 ruang kelas sekolah di seluruh Indonesia yang tergolong rusak parah dan rusak sedang. Sri Mulyani mengajak kementerian terkait dan pemerintah daerah dapat memetakan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki ruang kelas yang tidak layak di Indonesia.
“Kita ingin sampaikan lebih dari 200.000 ruang kelas yang rusak sedang dan rusak parah. Itu memang 10 tahun lalu sudah diindikasikan seperti itu. Tentu kita berharap dengan kementerian dan pemerintah daerah terkait bisa dibuatkan semacam atau peta atau monitoring berapa besaran anggaran yang dikeluarkan untuk memperbaiki ruang kelas yang mana?”. Terangnya. (gp).