NasionalNews

Kapolri, Kumpulkan Ormas Islam Ajak Kerjasama Jaga Keamanan Nasional

FAKTAAKTUAL.com. BATAM – Polri mengumpulkan sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam, Selasa ini (31/1/2017), di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta. Dalam pertemuan ini, Polri mengajak seluruh ormas Islam untuk bekerja sama dengan Polri menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno mengatakan, kerja sama antara Polri dengan ormas bisa mengurangi laporan yang ada di masyarakat.

Putut mencontohkan kerja sama yang telah terjalin di Jawa Tengah dalam kasus sengketa pengairan sawah. Saat ini kasus dapat diselesaikan secara musyawarah oleh Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan ormas setempat dengan membangun waduk.

Putut berharap kerja sama itu dapat terjalin di Jakarta untuk menyikapi situasi ke depan.

Berkurangnya kasus yang dilaporkan masyarakat akan berimbas pada berkurangnya anggaran yang harus dikeluarkan Polri.

“Kami punya data tahun 2016 anggota kami dalam menyelesaikan masalah kecil itu diproses sampai pengadilan anggaran terkecil sampai Rp7,6 juta,” kata Putut.

Karena itu jika ada seribu masalah bisa diselesaikan tanpa harus ditangani kepolisian, anggaran negara yang bisa dihemat sekitar Rp7,6 miliar.

“Polisi tidak bisa bekerja sendiri oleh karena itu kami rangkul semua lapisan masyarakat, kali ini bersilaturahmi dengan ormas Islam, ulama, dan tokoh agama” kata Putut.

Sejumlah ormas Islam yang hadir diantaranya Gerakan Pemuda Ka bah (GPK), Persatuan Sarjana Muslim Indonesia (Persami), Forum Betawi Bersatu (FBB), Gerakan Pemuda Al washliyah, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Gerakan Nasional Memerangi Terorisme (GNMT), Forum Kemitraan dan Polisi Masyarakat (FKMP), Forum Ahlus Sunnah.

Ormas Front Pembela Islam juga turut diundang namun tidak mengirimkan perwakilannya. Sementara tokoh agama yang hadir salah satunya adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Dalam beberapa pekan terakhir polisi disibukan dengan aksi saling lapor sejumlah kelompok masyarakat. Petinggi FPI jadi orang yang paling banyak dilaporkan. Sekitar delapan pihak melaporkannya di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat. Tuduhannya dari penghinaan pancasila, penyebaran fitnah, penyerobotan lahan, hingga ujaran kebencian. Presiden RI ke-4 Megawati Soekarnoputri juga tak luput jadi sasaran dengan tuduhan penistaan agama.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gamal

 

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker