FAKTAAKTUAL, BATAM – Kepala NATO Jens Stoltenberg menyebut Korea Utara (Korut) sebagai ancaman global. Dia pun mendukung sanksi-sanksi yang lebih berat terhadap negeri komunis tersebut.
Hal tersebut disampaikan Stoltenberg dalam kunjungan ke Tokyo, Jepang untuk bertemu Perdana Menteri Shinzo Abe dan pejabat-pejabat senior pemerintah Jepang lainnya.
“Kami sama prihatinnya seperti Anda mengenai perilaku provokatif, sembrono dari Korea Utara,” katanya dalam pidatonya di depan para pejabat pertahanan dan pakar keamanan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (30/10/2017).
“Itu benar-benar berbahaya, itu mendatangkan ancaman langsung bagi negara-negara di wilayah ini (termasuk) Jepang, namun itu juga ancaman global,” imbuh Stoltenberg.
Pyongyang telah memicu kekhawatiran global dalam beberapa bulan ini dengan melakukan uji coba nuklirnya yang keenam dan menguji coba rudal-rudal balistik yang mampu menjangkau wilayah daratan Amerika Serikat. Korut juga menembakkan dua rudal yang melintasi wilayah Jepang utara dalam waktu kurang dari sebulan, hingga memicu protes keras pemerintahan Abe.
“NATO sangat mendukung tekanan politik, diplomatik, ekonomi terhadap Korut dan kami menyambut peningkatan sanksi-sanksi yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada September,” kata Stoltenberg.
“”Namun yang lebih penting, kita perlu memastikan bahwa sanksi-sanksi tersebut diimplementasikan secara penuh dan transparan,” tandasnya.(detiknews.com).
Sementara itu Seorang wartawan Batam mengatakan “Dari hasil pantauan melalui Media Online maupun masifnya pemberitaan terkait penguatan persenjataan Korea Utara, yang membuat Amerika Berang dan marah akan menimbulkan effeck negatif Besar diasia khususnya Singapura dan Batam Indonesia.
“Jika perang ini terjadi, Pihak Korea Utara akan mengganggu urat saraf perekonomian dan keamanan antara Singapura dan Indonesia Melalui Batam, Dengan sengaja mengarahkan persenjataannya jatuh disalah satu kota ini, sehingga kedua negara Indonesia dan singapura ikut andil dalam perang melawan Amerika atau Korea Utara. Itu strategi perang untuk melibatkan negara lain ikut campur”. Ucap Gapur.
Semoga hal ini tidak terjadi, dan NATO tetap konsisten dalam melakukan langkah-langkah perdamaian.(gp)
Editor : Gamal. P.
