FAKTAAKTUAL.COM, JAKARTA – Bandar Udara Komodo akan menjadi bandar udara pertama di Indonesia yang menggunakan skema proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan partisipasi investor asing.
Salah satu tujuan dari proyek ini adalah meningkatkan jumlah penumpang sampai dengan 4 juta penumpang dan kargo sebesar 3.500 ton pada tahun 2044, serta untuk memperluas konektivitas nasional dan internasional.
Untuk mendukung kelancaran proyek ini, kami di Kementerian Keuangan (@kemenkeuri) memberikan dukungannya kepada Kementerian Perhubungan, selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), melalui salah satu Special Mission Vehicle Kemenkeu yaitu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT. PII). @pii_persero.
Di bulan November 2019, PT. PII telah menerbitkan pernyataan kesediaan penjaminan kepada proyek Bandar Udara Komodo. Saat ini, lelang proyek tersebut telah dimenangkan oleh konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk, Changi Airport International PTE LTD, dan Changi Airports Mena PTE LTD. Total investasi untuk proyek bandara ini mencapai Rp1,2 triliun dengan masa konsesi 25 tahun.
“Saya senang sekali akan adanya investor asing untuk pertamakalinya dalam skema KPBU pembangunan infrastruktur ini, selain membuktikan bahwa Indonesia merupakan tempat investasi yang menarik, juga membuktikan kemampuan kita menyiapkan, mengemas dan mengelola proyek sehingga investor percaya investasi mereka akan menguntungkan”. Jelas Menteri Keuangan pada media, Kamis 26/12/2019.
Sri Mulyani mengucapkan, Selamat bekerja dalam mengembangkan Bandara Labuan Bajo kepada Kementerian Perhubungan dibawah kepemimpinan Bapak Budi Karya Sumadi @budikaryas.
Redaksi.
