FAKTAAKTUAL.COM, JAKARTA – “Sumpah yang Anda baca tadi adalah bukan sumpah atau janji Anda kepada saya atau pimpinan yang meminta Anda untuk membacanya. Tapi itu adalah sumpah Anda kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi Anda semua harus mencamkan sumpah tersebut dengan sangat serius”. Ucapan yang dikatakan oleh Menkeu RI saat pelantikan Pejabat penting dijajarannya, Senin 9/3/2020.
Dalam seremoni pelantikan enam orang Pejabat Tinggi Pratama Kementerian Keuangan disampaikan bahwa nilai-nilai Kementerian Keuangan yaitu integritas, profesionalisme, pelayanan, sinergi dan kesempurnaan bukanlah hanya sekedar untuk ditempel di dinding atau dihafalkan namun telah menjadi syarat yang mutlak untuk menjadi pimpinan di Kementerian Keuangan.
Menkeu RI berharap, supaya orang-orang yang dilantik tersebut menjadi figur yang tidak lagi menghafalkan dan menceramahi anak buah mengenai nilai-nilai tersebut, tapi anda adalah sebagai panutannya.
p
“Anda semua sebagai pemimpin di Kementerian Keuangan juga harus mampu membaca perkembangan lingkungan dan sekaligus juga menyiapkan tindakan yang merupakan respon untuk mencari solusi dari suatu permasalahan”. Jelasnya.
Dicontohkan seperti penyakit yang disebabkan Corona Virus atau Covid-19 sehingga menjadikan keadaan tidak nyaman di masyarakat dan membuat perekonomian terganggu. Permasalahan ini bukan hanya dipikirkan oleh Menkeu atau Wamenkeu saja tapi oleh seluruh jajaran pimpinan yang ada di Kementerian Keuangan.
Orang-orang di Kementerian Keuangan itu adalah orang-orang yang profesional, orang-orang yang selalu ringan tangan memberi pelayanan kepada masyarakat, orang yang punya integritas, orang-orang yang sangat selalu semangat untuk bersinergi dan bekerja sebagai tim, serta orang-orang yang tidak pernah puas karena dia selalu ingin mencapai kesempurnaan.
Sebagai pesan terakhir, Sri Mulyani Terakhir mengingatkan kembali bahwa sumpah atau janji yang di ucapkan bukan kepada pimpinan, atau hanya sekedar membacanya. Tapi itu adalah sumpah kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, kelak dipertanggungjawabkan.
Sumber: Menkeu RI.
Redaksi.
