News

Lagi Lagi Janji Diingkari, Ketua DPRD Batam: Rudi Tidak Konsisten

FAKTAAKTUAL.COM, BATAM – Hampir disemua line, dugaan janji-janji palsu Wali Kota Batam yang merangkap Ketua BP Batam selalu terjadi. Seperti Bebas UWTO, Industri rendahan, Pembangunan Pasar Induk, Pembenahan TPA, Kemudahan berinvestasi, Perizinan Indomart, menciptakan lapangan kerja dll. Namun kali ini menyangkut konsesi Pengolahan Air Bersih Kota Batam yang dianggap pembohongan publik serta DPRD Batam secara terang-terangan. Awalnya Rudi mengatakan, BP Batam akan mengelola sendiri Air Bersih Kota Batam setelah berakhirnya masa kontrak dari pihak ATB.

Dianggap bohong karena tidak terbukti. Akhirnya Ketua DPRD Batam merasa kecewa dan terkesan dibohongi oleh Wali Kota Batam hingga mengeluarkan kritikan keras terhadap Rudi.

“Sangat kecewa atas ketidak konsistenan Ketua BP Batam dalam statemennya mengenai pengelolaan air bersih dikota Batam” Kata Nuryanto kepada media. Selasa 8/9/2020.

Nuryanto menyebut, BP Batam menyampaikan keseriusannya ingin mengelola air bersih sendiri. Hingga akan merekrut ratusan karyawan ATB. Hal ini disampaikan pada saat  rapat koordinasi BP Batam bersama DPRD kota Batam sebelumnya. Dengan keseriusan itu akhirnya  DPRD kota Batam telah mengeluarkan surat rekomendasi dukungan mewakili masyarakat umum kota Batam atas penyataan Ketua BP Batam tersebut.“Apa alasannya dilakukan lelang pada saat konsesi? Bukankah Ketua BP Batam sudah berjanji akan mengelola sendiri air bersih? Tapi sekarang malah di swastakan lagi. Lelang pun dilakuka justru kita (semua Anggota DPRD Batam) tidak tahu, kenapa bukan ATB saja yang melanjutkan pada masa transisi ini?,” Cetus Nuryanto, Selasa, 8/9/20 malam.

Politisi PDI-P itu juga mengaku tidak mengetahui adanya lelang yang dilakukan oleh BP Batam, untuk mencari pengelola air bersih pada saat konsesi. Justru semakin sembraut disaat BP Batam melakukan tender kepada beberapa perusahaan untuk pengelolaan air bersih di kota Batam. Bahkan, Nuryanto merasa kaget ketika melihat dan membaca adanya konflik antara ATB dan BP Batam saat ini.

“Terkait tender yang dilakukan oleh BP Batam itu saya kira sangat janggal, disamping tidak ada pemberitahuan kepada DPRD Batam ditambah lagi adanya konflik antara ATB debgan BP Batam, hal ini sangat merugikan masyarakat sebagai pelanggan tetap air bersih”. Tambah Ketua DPRD Batam ini.

Ditambahkan Nuryanto, bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dan memanggil pihak BP Batam dengan ATB.

“Saya menegaskan tidak akan membiarkan konflik ini terjadi. Kami tidak akan biarkan itu. BP Batam harus segera menyelesaikan persoalan ini dalam RDP,  Jangan membuat kebijakan yang bisa merugikan hajat hidup orang banyak. Semua itu harus jelas dan dikaji lebih lanjut,  Kami ingin tahu juga, apa alasan BP Batam tidak konsisten dalam tujuan awal. Jangan sampai masyarakat menduga ada kepentingan tertentu di balik proyek besar ini dimanfaatkan disaat momen Pilkada, Jangan korbankan kepentingan masyarakat hanya untuk kepentingan golongan. Itu yang kami tidak inginkan. Masalah air, sudah menjadi kebutuhan pokok semua manusia”. Tegas Nuryanto sedikit tegang.

Dilansir dari Batampos.co.id, Kans ATB nyaris nihil untuk mengelola air Batam tahun depan. Pasalnya, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rudi menyatakan bahwa tidak akan ada lagi lelang pengelolaan air setelah kontrak ATB berakhir pada November 2020. Pengelolaan air akan diambil alih oleh BP Batam. Rudi mengungkapkan bahwa BP Batam tidak akan melanjutkan kerja sama dengan ATB yang sudah berlangsung selama 25 tahun pada saat kepemimpinan Edy Putra Irawadi.

“Pada akhir pengelolaannya November nanti, diambil alih oleh BP batam, tidak ada yang lain-lain lagi. Tak ada lelang-lelang lagi. Apakah nanti 100 persen atau ada hal yang lain, kita belum tahu,” kata Rudi saat menggelar konferensi pers di Gedung Marketing Centre BP Batam, Kamis 23/1/2020 lalu.

Media alurnews.com juga merilis berita yang sama pada Rabu

Kian hari semakin konfleks persoalan dikota Batam. Baik tingkat masyarakat karena pengangguran maupun ditingkat usaha dan investasi yang sering tumpang tindih kepentingan para petinggi. Seolah-olah mencerminkan diri seorang pemimpin yang tidak konsisten dan tidak berkemampuan mengatasi persoalan, Bahkan statementnya terkesan menimbulkan konflik karena banyak janji-janji yang tidak terwujud, sehingga terkesan menjadi kata bohong dan dusta belaka. Batam mau dibawa kemana?

Redaksi.

 

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker