Nasional

Memalukan! Mahasiswa UI Memberi Kartu Kuning Kepada Presidennya

FAKTAAKTUAL.COM, JAKARTA – Buramnya pendidikan diIndonesia menjadi sorotan dunia masa kini. Universitas Indonesia (UI) diharapkan sebagai cermin dan barometer pendidikan setara perguruan tinggi, kini buram dan buruk akibat ulah mahasiswa yang tidak bermoral. Seyogianya, Para mahasiswa menjadi teladan dan panutan ditengah masyarakat akan tetapi ternodai akibat penolakan mahasiswa atas kedatangan Presiden dikampus tersebut.

Sebenarnya, apa rupanya yang sudah diperbuat Mahasiswa terhadap Negara ini? bukankah mereka dalam tahap pendidikan? jika hanya menghakimi orang lain, buat apa harus kuliah?

Timbul dalam benak, jadi apa Negara ini dikemudian hari, jika Mahasiswa “barometer” berakhlak buruk?

Inikah Moral Pendidikan Ketua BEM UI 'Diciduk' Paspampres Acungkan Kartu Kuning ke Jokowi
Inikah Moral Pendidikan????????? Ketua BEM UI ‘Diciduk’ Paspampres saat  Acungkan Kartu Kuning ke Jokowi dalam dies natalis ke 68.

Dikutip dari laman facebook kata kita, inilah sekelompok orang mengatasnamakan Aktivis tuwir bin udzur…[klik].  Selain itu, yang parahnya, ada pemandangan ‘tak menarik’ tetapi ngelunjak, saat Presiden Joko Widodo menghadiri dies natalis ke-68 Universitas Indonesia.

Saat Jokowi baru saja selesai pidato di area Balairung UI, ada seorang mahasiswa yang berdiri kemudian memberikan kartu kuning untuk Jokowi.

Mahasiswa yang berdiri memberikan kartu kuning. Dalam video yang tersebar, tampak berdiri seorang diri Mahasiwa ketika Jokowi baru saja menyelesaikan pidatonya.

Ketika Jokowi menyalami Rektor UI Muhammad Anis, ia masih tampak berdiri. aktivis UI yang menolak kedatangan pak Jokowi di kampus UI hari ini.

Sampai akhirnya Paspampres mendatanginya yang mengenakan kemeja batik merah itu dan memintanya untuk duduk. Alih-alih duduk, yang bersangkutan masih tetap berdiri dan malah melakukan aksi mengejutkan. Ia tiba-tiba mengangkat kartu kuning.

Inikah Moral Pendidikan Ketua BEM UI 'Diciduk' Paspampres Acungkan Kartu Kuning ke Jokowi

Photo, Presiden Indonesia.

Setelah berkoordinasi, Mahasiswa itu akhirnya diringkus paspampres. Ia digiring oleh Paspampres ke barisan belakang. Tapi tetap memberikan kartu kepada Jokowi.Berdasarkan informasi, mahasiswa yang memberikan kartu kuning kepada Jokowi adalah Ketua BEM UI 2018 bernama Zaadit Taqwa. Zaadit diketahui merupakan mahasiswa aktif dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Aksinya cukup menarik perhatian hadirin yang datang di acara tersebut. Zaadit tak kunjung duduk, hingga Paspampres menariknya ke bagian belakang.

Aliansi gerakan yang terdiri dari BEM UI, BEM FKM UI, BEM Psikologi UI, BEM FF UI, BEM FIB UI, BEM FMIPA UI, BEM FKG UI, BEM FIA UI, BEM Fasilkom UI, dan BEM Vokasi UI juga mengadakan aksi kreatif untuk menyambut kedatangan Jokowi di UI.

Mereka juga melakukan aksi kreatif yang dilakukan dikemas ke dalam bentuk freeze mob dengan membawa berbagai sign dan terdapat simbolik meniup peluit dengan disertai pemberian kartu kuning. Ada beberapa isu yang dibawa dan membuat mereka memberikan kartu kuning untuk Jokowi.

Mahasiswa UI memberi kartu kuning kepada Presiden Indonesia, dianggap tidak bermoral dan berakhlak, sehingga diamankan Paspampres.
Mahasiswa UI memberi kartu kuning kepada Presiden Indonesia, dianggap tidak bermoral dan berakhlak, sehingga diamankan Paspampres.

Beberapa isu tersebut yaitu isu gizi buruk yang menimpa Suku Asmat, isu penghidupan kembali dwifungsi Polri/TNI terkait usulan Penjabat gubernur dari Polri, dan penerapan peraturan baru organisasi mahasiswa.

Konteks gizi buruk, kini sudah diatasi. akan tetapi pernahkah mahasiswa turun kedaerah gizi buruk tersebut? terus apa tindakan mahasiswanya? Terkait Dwifungsi TNI Polri, mahasiswa taunya dari sejarah dan bukan pelaku sejarah. Jika mau memperbaiki tunggu saatnya. Terkait peraturan baru organisasi mahasiswa, bukankah kampus itu memiliki otoritas tersendiri? Memberi “kartu kuning” kepada Presiden sendiri merupakan kezoliman dan penghinaan yang tidak patut dimaafkan.

Setelah peristiwa ini, rencana pertemuan Jokowi dengan BEM UI yang semula dijadwalkan, batal dilaksanakan.

Dalam kesempatan bernilai tersebut, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada Universitas Indonesia yang telah banyak melahirkan pejuang pembangunan.

Tidak hanya itu, ucapan terima kasih dengan sarat makna, diutarakan Kepala Negara, mengingat UI merupakan universitas penghasil menteri di Kabinet Kerja.

“Sampai saat ini ada enam alumni UI yang membantu saya di Kabinet Kerja,” ucap Presiden diikuti dengan tepuk tangan civitas akademika UI, Jumat (2/1/18).Penolakan Presiden dikampus UI yang disebut “Mahasiswa beriman dan berakhlak” ternyata kini sudah dimasuki orang-orang yang tidak pantas diapresiasi. Dimana Presidennya sendiri pun ditolak.

Para menteri yang merupakan alumni UI a.l. Darmin Nasution, Puan Maharani, Sri Mulyani, Nila F. Moloek, Sofyan Djalil, serta Bambang Brodjonegoro.

Sementara itu, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko merupakan lulusan pascasarjana UI.

Di usianya ke-168 tahun, diketahui Universitas Indonesia (UI) bertekad menjadi barometer perguruan tinggi Tanah Air. Hal ini terutama karena UI dapat dikatakan sebagai kampus tertua di Indonesia.

Pancasila di perguruan tinggi dituangkan melalui nilai-nilai yang menginternalisasi mahasiswa. Sifat gotong royong, kebangsaan, ketuhanan, diterapkan pula dalam mata kuliah pembentukan kepribadian (MPK). Namun aksi aneh Ketua BEM tersebut merupakan glagat sikap dan akhlaq yang mencoreng nilai barometer itu sendiri.(sumber :indowrdnews.com).

Redaksi.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker