Peristiwa

Natuna memanas, Hari ini Presiden Turun

Kawasan Natuna hingga saat ini menjadi perhatian publik menyusul adanya sejumlah kapal ikan China yang beroperasi secara ilegal.

FAKTAAKTUAL. COM, NATUNA – Rombongan tiba di Kabupaten Natuna , Kepulauan Riau, Rabu 8/1/2020 dalam rangka kunjungan kerja, setelah lepas-landas dari Pangkalan Udara TNI AU  Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.30 WIB.

Mereka mendarat pukul 09.10 WIB di Bandara Raden Sadjad, Natuna, setelah menempuh penerbangan selama sekitar 1,5 jam.

Turut dalam rombongan antara lain Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Wakil Menteri ATR, Surya Chandra, Jubir Presiden, Fadjroel Rahman.

Kawasan Natuna hingga saat ini menjadi perhatian publik menyusul adanya sejumlah kapal ikan China yang beroperasi secara ilegal di Laut Natuna yang dikawal aparat kapal-kapal Penjaga Pantai China.

Laut Natuna hingga 200 mil laut lepas pantai ke arah utara secara radial merupakan wilayah zone ekonomi eksklusif Indonesia yang diakui UNCLOS 1982 secara internasional dan ditabalkan melalui UU NOmor 5/1983 tentang ZEE Indonesia.

Setelah mengklaim sepihak hampir seluruh wilayah Laut Natuna Utara melalui Sembilan Garis Putus-putus yang tidak pernah diketahui koordinat persisnya, China menyatakan Laut Natuna masuk sebagai teritorial negaranya.

Klaim China yang bertabrakan dengan kepentingan empat negara ASEAN ini (Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Vietnam) ini hanya didasarkan pada “fakta historis” menurut mereka bahwa Laut Natuna Utara adalah arena penangkapan ikan nenek moyang mereka sejak jaman dulu.

Setelah mengklaim sepihak hampir seluruh wilayah Laut Natuna Utara melalui Sembilan Garis Putus-putus yang tidak pernah diketahui koordinat persisnya, China menyatakan Laut Natuna masuk sebagai teritorial negaranya.

Menyelesaikan perselisihan perairan ini dengan ASEAN melainkan secara bilateral dengan keempat negara yang mengajukan.

China sempat melakukan provokasi dan mengatur kapal-kapal nelayannya mencari ikan di perairan Natuna. Bahkan, China mengirim kapal pengawal untuk mendampingi kapal pencarian ikan ke Natuna.

Sehingga Militer Indonesia bergerak memperkuat pertahanan di perairan terluar itu. Sejumlah kapal perang milik TNI AL merapat ke sana sebagai antisipasi masuknya kapal negara lain.

Redaksi.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker