News

Pandemi Semakin Meningkat, Petahana Bohongi Masyarakat Soal Sembako

FAKTAAKTUAL.COM, BATAM – Pada masa pandemi Covid-19 yang semakin meningkat di Kota Batam saat ini, membuat masyarakat semakin panik dan kehilangan kesabaran. Disamping kehilangan pekerjaan karena banyaknya perusahaan yang tutup, juga terbelenggu dengan adanya Perwako 49 Tahun 2020 yang dianggab sangat merugikan dan terkesan menekan jiwa masyarakat yang setiap harinya menggantungkan diri sebagai pekerja sembrautan.

Sebelumnya disebut, Pemko Batam akan membagikan sembako kepada masyarakat Batam selama 6 Bulan berturut-turut akibat Pandemi Covid-19 yang dimulai sejak bulan April lalu. Namun kenyataannya hingga saat ini, Senin, 28/9/2020 sembako yang diperkirakan tahap 5 maupun tahap 6 tidak kunjung ada. Berita ANTARA, terkait sembako 6 bulan berturut-turut yang diucapkan oleh Pemko Batam.

Bahkan Amsakar sebagai Wakil Wali Kota Batam, maupun sebagai petahana menyebut, pembagian sembako tersebut terdiri dari dua tahap dari Pemko Batam, dua tahap dari Provinsi dan dua tahap dari BP Batam.

Sementara, sangat viral juga adanya sejumlah dana yang dikumpulkan oleh pengusaha-pengusaha dikota Batam dengan jumlah yang besar guna membantu pemerintah untuk menyumbangkan sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19. Bahkan sumbangan juga mengalir dari negara tetangga seperti Singapur yang berbentuk obat-obatan maupun pakaian khusus untuk kedokteran serta bentuk peralatan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan dan pelindung diri.

Diakhir Bulan Juli, setelah selesai pesta tepung tawar oleh Gubernur Kepri yang baru dilantik sebagai Gubernur defenitif oleh Presiden Jokowidodo di Jakarta, dimana pesta tersebut dihadiri oleh Wali Kota Batam bersama beberapa pejabat penting lainnya pun hadir dalam acara. Kemudian tidak lama berselang, timbul berita bahwa ajudan Wali Kota Batam positif Covid-19 bahkan berselang hitungan minggu saja, seorang kader Partai Nasdem dikhabarkan meninggal karena Covid-19.

Diduga dengan masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh Wali Kota Batam bersama kader pengusungnya, akhirnya Covid-19 sampai saat ini semakin memuncak dikota Batam, karena saat ini belum disebut “nama klusternya” terkait apa nama kluster Ajudannya yang Positif Covid-19, maupun apa nama klusternya setelah Kader Partai Nasdem sampai meninggal dunia akibat Covid-19.Kian hari, masyarakat semakin tak tenang dan dikekang dengan berbagai aturan oleh Pemko Batam, akhirnya banyak yang mengurung diri dirumah masing-masing karena takut didenda dan dihukum fisik oleh Pemko Batam. Sehingga banyak masyarakat menjerit kelaparan karena kurangnya pasokan bahan makanan.

Seperti masyarakat Kabil yang setiap harinya bekerja sembrautan dilokasi TPA Punggur mengeluh akibat kurang makan, termasuk warga didaerah Batu Aji yang sehari-harinya sebagai pekerja bangunan dan galian, kini menjerit karena kehilangan pekerjaan, bahkan ada warga didaerah Bengkong yang selama ini memproduksi makanan saat ini tidak lagi berjualan karena minimnya pembeli.“Mungkin saya mewakili masyarakat menengah kebawah, kami tidak mau lagi memilih orang yang hanya bisa berbohong, kami sudah kelaparan, buat apa percaya sama orang yang tidak tau memberi solusi, hanya mampu menekan dan menakut-nakuti masyarakat kecil saja”. Ucap Harwan kepada faktaaktual.com, Senin 28/9/2020.

Hingga berita ini diekspos, media ini belum meminta keterangan dan penjelasan kepada Pemerintah Kota Batam terkait kemana “raib”nya anggaran sembako dua tahap lagi, baik dari BP Batam,Pemko Batam, Provinsi Kepri maupun dana yang dikumpul pengusaha untuk bantuan sembako kepada masyarakat seperti yang pernah dijanjikan petahana.

Akan tetapi kejadian pembohongan dimasa pandemi Covod-19 ini menjadi fakta, bahwa pembagian sembako tahap 5 sesuai yang dijanjikan oleh petahana akann dilakukan pada bulan Agustus lalu, namun hingga saat sekarang sampai sudah tahap berkampanye tentang pilkada, janji tersebut tak lebih seperti fatamorgana.

Redaksi.

Related Articles

Back to top button