News

Warga Peduli Kesejahteraan Lakukan Rapat Mendadak Tekait Penutupan Jalan Oleh Perusahaan

FAKTAAKTUAL.COM, BATAM – Sejak dua bulan terakhir ini, Perusahaan yang diduga PT.Kaliban melakukan Cutandfiell (timbun potong lahan) dan dikawal dengan orang-orang yang tidak dikenal warga setempat diwilayah kavling baru Sanjulung Kabil Batam.

Lokasi lahan yang diberikan oleh BP Batam kepada perusahaan merupakan alokasi Lahan kavling yang diperuntukkan kepada masyarakat menengah kebawah dari korban penggusuran dari setiap sudut kota Batam.

Photo, suasana rapat warga,
Photo, suasana rapat warga,

Warga yang peduli kesejahteraan dilokasi RW 21 dan RW 17 melakukan rapat mendadak untuk menyelesaikan dan mempertanyakan kepada pihak RT RW  mengenai penutupan jalan akses warga oleh perusahaan dimana selama ini warga merasa tidak ada informasi dari pihak RT RW terkait penutupan jalan tersebut. Warga menduga bahwa pihak RT RW setempat telah mendapat sumbangan dari pihak perusahaan sehingga RT RW dipakai  menjadi pekerja di  PT Kaliban dalam pemotongan dan pembenahan lahan dilokasi Kavling baru sanjulung.

warga menerangkan, ada dua unit jalan pendek dari lokasi RW 21 dan RW 17 menuju jalan provinsi arah pelabuhan Punggur, dimana jalan ini belum ada semenisasi, namun warga sudah meminta jalan tersebut kepada pihak BP Batam maupun kelurahan untuk menjadi akses warga secara permanen.

Daftar hadir warga yang rapat
Daftar hadir warga yang rapat

Nainggolan mengatakan, sudah ada persetujuan dari pihak BP Batam sejak tahun 2006, dan dari kelurahan sejak tahun 2014 yang lalu, mengenai jalan tersebut menjadi akses warga secara permanen.

” Sekarang ditutup oleh PT. Kaliban, sehingga masyarakat merasa keberatan karena tidak ada lagi akses jalan keluar masuk warga, khususnya RW 21 dan RW 17 yang masing-masing 4 RT. Warga yang mempergunakan jalan tersebut setiap harinya mencapai 300 KK,” jelasnya kepada media Selasa 24/1/2018.

rapat
rapat

Tambahnya lagi, warga akan mempertanyakan penutupan jalan ini kepada pihak RT RW yang dianggap mendiamkan masalah ini terjadi, dimana RT RW terkesan diam dan tidak pernah melakukan rapat warga mengenai jalan yang ditutup PT. Kaliban.

“Kami merasa sedikit dibohongi oleh RT RW yang tidak transparan terhadap warganya. pada hal kami adalah penduduk asli dilokasi RW 21 sejak tahun 2005 yang lalu,” kata Sirait saat rapat.

Ditambahkan Silaban,” kita lakukan aja class action dilapangan supaya langsung terasa, sepertinya pemilik lahan dan pihak RT RW sudah sepakat menutup akses jalan kita ini,sepertinya ada kepentingan disini,” kesalnya.

Photo, lokasi lahan yang sedang dikerjakan oleh PT. Kaliban dan penutupan akses jalan warga dikavling Baru Sanjulung.
Photo, lokasi lahan yang sedang dikerjakan oleh PT. Kaliban dan penutupan akses jalan warga dikavling Baru Sanjulung.

Lain halnya yang diucapkan Sitohang, Warga merasa sangat terganggu dengan banyaknya debu yang masuk kerumah-rumah warga serta kebisingan yang cukub keras setiap harinya dipendengaran, “Baiknya pihak perusahaan melakukan sosialisasi dulu kepada warga dan menerangkan apa yang mau mereka lakukan sehingga tidak terjadi miss komunikasi,” katanya.

Namun rapat tersebut tetap tenang dan damai serta berjalan lancar, sehingga mendapat kesimpulan, malam ini warga akan melakukan pemanggilan kepada pihak RT RW untuk dimintai keterangannya dan pertanggung jawabannya sebagai perangkat dan menyandang RT RW diwilayah tersebut. (gp).

 Editor : Gamal. P.

Related Articles

Back to top button