News

Menhumkam Belum Memberi Keterangan Pers Terkait Rusuh Dan Pembakaran Di Rutan

FAKTAAKTUAL.COM, PEKAN BARU – Terkait kerusuhan yang terjadi dirutan Siak Pekan Baru, Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Yasona Laoli, belum memberikan keterangan Pers nya akan terjadinya kerusuhan tersebut diwilayah teritorialnya. Ada dugaan, kerusuhan ini terjadi akibat tingkah laku sipir yang dianggap keterlaluan kepada para Napi.

Namun saat ini, Pihak Kepolisian telah melakukan siaga serta menjaga  setiap perbatasan pintu keluar dari Pekan Baru-Siak, guna melakukan razia setiap kendaraan untuk mencari para narapidana yang kabur.

Seperti yang dilansir oleh Tempo.co, Kepolisian Resor Kota Pekanbaru memperketat penjagaan di wilayah Perbatasan Pekanbaru-Siak pasca terjadinya kerusuhan disertai pembakaran yang dilakukan tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Siak Sri Indrapura.

Ratusan Napi kabur dari tahanan usai aksi pembakaran terjadi dirutan Siak, hingga saat ini pihak kepolisian masih tetap dalam pengejaran terhadap para Napi guna ditertipkan dan ditangkap kembali.

“Kami perintahkan jajaran untuk melaksanakan pemeriksaan kendaraan di pintu-pintu masuk kota Pekanbaru,” kata Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto, 11 Mei 2019.

Susanto terlihat mempin langsung pemeriksaan setiap kendaraan yang masuk kota Pekanbaru dari Tenayan Raya, dari arah Rumbai dan Rumbai Pesisir, yang menjadi wilayah perbatasan Pekanbaru-Siak.

“Pemeriksaan dilakukan terhadap semua kendaran yang masuk dari arah kabupaten Siak baik itu angkutan umum dan pribadi seperti bus, truk, kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua,” ujar Susanto. Sebanyak seratusan personel anggota Polresta Pekanbaru diturunkan untuk keperluan ini.

 

 

Kondisi di Rutan Siak Pasca kerusuhan dan pembakaran yang dilakukan oleh para Napi.

Sebelumnya, kerusuhan disertai pembakaran terjadi di Rutan Kelas IIB Siak, Sabtu dinihari. Kerusuhan dipicu oleh aksi pemukulan yang dilakukan seorang petugas Sipir terhadap salah satu tahanan yang terbukti mengkonsumsi narkoba di dalam Rutan.

Para tahanan tidak terima atas perlakuan kasar Sipir, sehingga akhirnya memberontak. Situasi sempat tak terkendali hingga akhirnya terjadi pembakaran. Situasi yang memanas dimanfaatkan sejumlah tahanan untuk kabur.

Semula dikabarkan ada 110 orang tahanan yang mencoba kabur, namun kini sudah berhasil diamankan. “Tinggal sekarang berusaha untuk masuk (ke dalam Rutan) untuk melakukan negosiasi,” kata Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Widodo Eko Prihastopo.

Widodo mengatakan petugas kepolisian bersama petugas Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Riau akan masuk ke dalam Rutan untuk melakukan pengecekan dan menghitung jumlah tahanan yang masih berada di dalam Rutan. Jumlah tahanan semula yang mendekam di Rutan Kelas IIB sebanyak 648 orang.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau M Diah menyatakan akan segera melakukan evakuasi terhadap tahanan pasca kerusuhan. Evakuasi akan dilakukan ke Rutan Pekanbaru, Rutan Rengat dan Lapas Bengkalis. “Setelah kita data ulang, dan hari ini juga akan segera kita evakuasi.”

Sejauh ini petugas belum bisa merinci berapa jumlah tahanan yang kabur karena masih berupaya masuk ke dalam sel untuk melakukan penghitungan. Widodo menyatakan tidak ada korban jiwa dari peristiwa kerusuhan tersebut.

Redaksi.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker